Aku, Android, dan Dicoding

Kang Thoriq
6 min readJan 9, 2022

--

Android 18 bersama Dicoding

***Diangkat dari kisah nyata***

***Tulisan ini merupakan perpanjangan cerita dari videoku di Instagram

Informasi Beasiswa Dicoding untuk Civitas Akademika:

Sebelumnya, saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk Dicoding yang ke tujuh. Semoga di tahun ini dan yang akan datang, Dicoding dapat menjadi startup yang menyalurkan tenaga-tenaga IT Professional untuk kemajuan bangsa Indonesia dalam rangka semangat jaya Indonesia 2045! #Dicoding7thAnniversary

Di pagi yang cerah, aku sedang bersantai-santai di depan laptopku. Yah biasa sih, namanya lagi luang.. ya aku habiskan untuk bersantai-santai. Terus, aku coba buka instagramku. Ada notif mention yang masuk. Soalnya, tumben banget dapat mention wkwkwk. Terus aku buka tuh mentionnya, dan ternyata aku ditag dipostingan Dicoding.

Pendaftaran Beasiswa Dicoding untuk Civitas Akademika

Keesokan harinya.

Setelah memikirkan apakah aku mengambil kesempatan itu atau enggak (karena aku ga ada basic di Kotlin, tapi ngerti tentang bahasa pemrograman wkwkw), akhirnya aku memberanikan untuk ngambil kesempatan itu. Aku langsung mengetikkan link url yang tertera, dan kemudian mengisi borang (form) yang ada di link tersebut.

Sekitar 3 harian, saya mendapatkan surat cinta dari Dicoding yang berbunyi:

Dear Muhammad Rizqy Ath-Thaariq,

Selamat! Kamu terpilih sebagai penerima Beasiswa Pendidikan Periode November — Desember 2021.

Sontak surat tersebut bagai seorang laki-laki yang lamaran ke perempuan yang dia inginkan diterima! Senangnya bukan maen!

Kemudian, aku bergegas mengisi token tersebut di Dicoding. Karena kalo ga segera di aktivasi ya enggak belajar-belajar atau gak hangus tokennya.

Bagi kalian yang punya kode aktivasi token di Dicoding, langsung aja akses ini:

Instruksi aktivasi token ada disni:

Setelah mengisi tokennya, aku pun langsung mengakses modul/silabusnya. Oh iya, kelas yang aku ikuti ada disini:

Karena, begitu token telah diaktivasi, maka durasi belajarnya dimulai dari saat itu.

Proses belajarnya selama 30 hari, dan usahakan selesaikan dulu materinya. Ntar kalo ga paham tinggal ngulang aja. Kenapa gitu? agar kalo waktu nya mepet, tidak buru-buru atau sistem-kebut-semalem buat belajarnya.

Nanti kalian juga akan dikirimi email terkait deadline yang dimulai dari h-15, h-7, h-3, h-2 dan h-1 masa berlaku tokennya.

Tapi, ada untungnya loh! kalo kalian sudah menyelesaikan kelas (sampai ke tahap submission), kalian dapat mengakses kelas tersebut selamanya. Tau dari mana? dari sini:

Ini saya dapatkan ketika menyelesaikan Submission

Dan juga, karena kelas yang aku ikuti ini Android menggunakan Android Studio yang terkenal berat. Maka, aku bijak-bijak memakainya. Kalo ranggas, maka kasian laptopnya. Aku sempat ngakses materi lewat hp, ngodingnya di laptop.

Jadi, aku sarankan untuk bijak dalam mengikuti kelas. Mungkin bisa dipahami dulu teorinya, lalu terapkan di Android Studio.

Materi/silabus di kelas ini disusun oleh Google ATP (Authorized Training Partner) untuk level pemula.

Kalian butuh pengalaman di Bahasa Pemrograman Kotlin atau Java untuk mengikuti materi/silabus yang disajikan dan tentunya perangkat PC/Laptop yang mendukung Android Studio.

Materi yang diajarkan sangat memuaskan, seperti materi yang disampaikan oleh guru melalui lisan, tapi dikonversikan ke tulisan.

Jadi, kelasnya ini berbasiskan tulisan (bukan video). Ada plus minusnya untuk ini.

Plusnya:

  • Tidak perlu khawatir terkait kuota ketika ngakses materi
  • Kalau mau flashback materi jadi lebih mudah
  • Terdapat source code nya, jadi bisa kita copas kalau sewaktu-waktu ada codingan yang eror atau hanya ingin mencocokkan codingan kita dengan materi apakah sudah sama atau tidak. (Saya peringatkan untuk tidak copas codingan yang ada di modul karena kalau anda copas, anda tidak akan merasakan menulis sebuah algoritma pemrograman)

Minusnya:

  • Bagi yang gak suka membaca, akan kewalahan/pusing karena banyak tulisan.
  • Tidak tersedia versi PDF, karena untuk melindungi hak cipta materi. (Meminimalisir pembajakan)

Sesuai dengan judul kelasnya yakni “Membuat Aplikasi Android untuk Pemula” maka materinya memang fundamental/basic/dasar banget. Dari instalasi Androdi Studio, pengenalan environment IDE dan cara build/compile aplikasi.

Nanti di materinya akan ada kuis untuk mengukur seberapa jauh pemahaman kita terhadap materi yang diajarkan. kuis nya terdiri dari 2 soal, dan kalau bisa harus lulus semua (jawaban benar semua)

Singkat cerita, aku sudah sampai di penghujung kelas. Penghujung kelas ini, diminta untuk ngoding studi kasus. Wajar, untuk mengimplementasikan semua materi yang telah diajarkan. Kalau di bahasa sekolahan/kuliahan mungkin dikenal dengan tugas akhir. Tapi kalo di Dicoding dikenal dengan Submission.

Submission atau tugas akhir

Di submission ini akan ada kriterianya. jadi kita diminta untuk membuat sebuah aplikasi yang sesuai dengan kriteria tersebut.

Selain memberikan kriterianya, kita juga akan dikasih saran-saran supaya hasil atau aplikasi yang kita buat memiliki peluang diterima.

Nanti kalo submission kalian diterima, kalian akan diberikan bintang 1–5 dan beberapa masukan dari tim Review. Tim Review ini sendiri manusia asli, bukan bot wkwk.

Kalo submission kalian ditolak, maka tidak akan dikasih bintang. Terus juga nanti akan diberitahukan faktor-faktor apa saja yang membuat submission kita tidak sesuai kriteria.

Terus untuk ngirimnya gimana?

Tenang, nanti akan diberikan arahan teknisnya bagaimana cara ngirimnya, apa saja yang harus dikirimkan. Jadi, gak perlu khawatir. Anda hanya butuh ketelitian saja jika ingin mengikuti kelas-kelas di Dicoding.

Alhmadulillah, setelah mengerjakan tugas yang diberikan. Saya mengerjakan submissionnya dan mendapatkan bintang 4.

Penilaian Dicoding

Dan itu posisinya saya sudah h-3 deadline. Termasuk cepat juga untuk di review, entah karena pesertanya sedikit atau tidak. Tapi memang setiap kelas bisa ramai atau enggak.

Itu saya mengirimkan submission pada malam hari, dan disetujui nya siang besoknya.

Nanti kalau diterima juga akan mendapatkan notifikasi dari email. Jadi kalo lagi gak stay di depan laptop/PC, bisa pantau saja email dari hp kalian.

Setelah disetujui, aku dapat email untuk mencetak sertifikat. Dan sertifikatnya ini bisa langsung dihubungkan ke Linkedin. Kalian bisa melihatnya di Linkedinku, di bagian Lisensi dan Sertifikasi:

Akhir kata

Belajar di Dicoding sangat memuaskan dan mengasyikkan. Dicoding juga merupakan lembaga pendidikan yang telah diakui dan dipercaya dengan startup ataupun instansi pemerintah. Jadi, tidak perlu khawatir terhadap Dicoding

Lembaga yang telah mempercayai Dicoding

Bagi kalian yang mahasiswa, khususnya jurusan yang berhubungan dengan IT. Dicoding adalah saran terbaik untuk mengikuti program kampus merdeka.

Ada Program Bangkit:

Bangkit adalah akademi yang dipimpin Google yang dirancang untuk menghasilkan bakat teknis berkaliber tinggi untuk perusahaan teknologi Indonesia dan startup kelas dunia. Tahun ini, Bangkit ditawarkan sebagai program Kampus Merdeka yang disetujui dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kami mendaftarkan hingga 3.000 mahasiswa di 3 jalur pembelajaran untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di bidang teknologi sepanjang semester genap 2022. Untuk informasi lebih lanjut tentang Bangkit, silakan klik link dibawah

Ada juga program Kampus Merdeka:

Untuk yang gak kuliah?

Tenang! Dicoding juga menawarkan program yang bekerja sama dengan Prakerja:

Selain kerja sama dengan Pemerintah dan Google

Dicoding juga bekerja sama dengan AWS Cloud. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat mengunjungi:

--

--